Langsung ke konten utama

Coklat yang Meleleh

Setibanya datang paketan yang berisi coklat itu aku kegirangan untuk membukanya. Hanya membuka paketnya saja. Lalu setelah ku foto-foto aku kembali menengok layar handphoneku. Sudah saatnya kembali ke tempat kerja. Begitu singkatnya waktu.

Sepulang kerja aku kembali menengok sebuah kardus yang berisi coklat. Tentu saja kututupi dengan selembar kain sajadah. Agar tidak terlalu mentereng warnanya. Aku penasaran dengan coklat yang ukurannya kecil. Aku buka perlahan. Leleh. 

Aku jadi teringat sesuatu. Sebuah pesan darimu. Yang berpesan bahwa untuk memasukkan coklat ke dalam kulkas agar tidak meleleh. Karena coklat ini menempuh perjalanan yang sangat panjang. Melintasi berbagai negara.

Tapi aku hanya tersenyum saja saat aku mencicipi coklat yang manis dan leleh ini. Aku jadi teringat sesuatu. Sebuah scene film yang berasal dari Thailand. Judulnya A Little Thing Called Love. Dengan tokoh utama yang bernama Nam. 

Nam merupakan gadis biasa. Rambutnya lurus dan pendek sebahu saja. Mengenakan kacamata dan memiliki kulit sawo matang. Khas Asia Tenggara pada umumnya. Nam menaruh rasa pada kakak tingkatnya yang bernama Shone.



Shone adalah idola para cewek di sekolahnya. Nam menaruh coklat di atas motor Shone yang berada di parkiran bersama gengnya si Nam. Nam dan teman dekatnya mengawasi dari kejauhan. Untuk melihat reaksi Shone ketika ada coklat di atas jok motornya. 

Shone hendak pulang siang itu bersama Top. Dari kejauhan Nam bersama teman-temannya memantau. Shone melihat ada 'sesuatu' di atas jok motornya. Diangkatlah sebuah benda itu. Seperti air, coklat itu meleleh berjatuhan ke tanah. Shone pun agak menjauhkan lelehan coklat itu dari tubuhnya.

Nam dan teman-temannya terlihat kecewa dari kejauhan saat 'usaha' mereka gagal. Teringat scene itu saat mencicipi coklat yang leleh itu aku jadi tersenyum sendiri.


Bantul, 21 Agustus 2024

22:05 WIB

Komentar