Rabu, 24 April 2024 yang lalu aku mengikuti siaran langsung
di instagram pada pukul sekitar 17.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Walaupun agak
molor dikit karena hujan. Tapi tidak apa-apa. Siaran langsung yang disiarkan via
instagram ini memang menambah pengetahuanku sebagai masyarakat yang mendiami Pulau
Jawa.
Narasumber pada sore hari itu adalah Martha Simanjuntak dan
Hongkia Doni Silalahi. Martha Simanjuntak ini merupaan salah satu pendiri dari IWITA.
Nah loh apa sih IWITA ini? IWITA adalah singkatan dari Indonesia Women IT
Awareness. Kalau dalam Bahasa Indonesianya adalah Organisasi Perempuan Indonesia
Tanggap Teknologi. Baru tahu kannn? Eh apa sudah tahu? Ehe. Salah satu tujuan
dari dibentuknya IWITA ini adalah untuk mewujudkan perempuan Indonesia yang
tanggap terhadap Teknologi Informasi. Wah keren ya.
Narasumber yang kedua adalah Hongkia Doni Silalahi. Beliau
merupakan pebisnis muda. Bisnisnya banyak dengan bidang yang bermacam-macam
yakni retoran, studio dan songket, hingga merambah dunia restoran. Salah satu
kiprahnya yang membawa bangga Indonesia adalah Helaparumaen.
Mungkin ada yang penasaran dengan Helaparumaen. Helaparumaen
adalah sosial media yang digunakan untuk berbisnis. Helaparumaen sampai saat
ini pengikutnya sebanyak enam puluh lima ribu follower. Ternyata sudah banyak
sekali ya pengikutnya. Postingannya juga banyak yakni untuk saat ini adalah
4.766 follower.
Awalnya bukan untuk bisnis, namun pada akhirnya dibuat bisnis.
Produk pertama yang dipasarkan adalah souvenir ulos yang digunakan untuk
souvenir pernikahan Hongkia Doni Silalahi dan istri. Saat mengelolanya, mereka
memulai dari bawah. Pasti banyak yang belum tahu mengenai ulos. Ulos merupakan kain
tenun yang merupakan hasil kerajinan khas Batak yang berupa selendang.
IWITA adalah sebuah organisasi yang memiliki anggota
tersebar di seluruh Indonesia, dengan fokus pada pemberdayaan perempuan. Salah
satu program unggulannya adalah edukasi masyarakat melalui ruang digital seperti
podcast, talk show, workshop, seminar, bazar, dan pelatihan keterampilan.
Dengan pendekatan inovatif dan kreatif, IWITA terus berupaya untuk
memberdayakan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang
budaya.
Sebagai bagian dari upaya mempromosikan keberagaman budaya
di Indonesia, IWITA berkolaborasi dengan Helaparumaen, sebuah inisiatif yang
memajukan budaya Batak. Mereka akan menggelar Perhelatan Akbar, Wedding Batak
Exhibition Helaparumaen X Chathaulos 2024. Acara ini merupakan sebuah inovasi
yang mengangkat lima budaya Batak utama: Batak Toba, Batak Simalungun, Batak
Pak Pak, Batak Mandailing, dan Batak Karo.
Dengan tema "Calon Helaparumaen na ditodo damang
dainang", acara ini menggambarkan pentingnya persetujuan dan restu dari
orang tua dalam pemilihan calon pasangan hidup. Istilah "Calon
Helaparumaen na ditodo damang dainang" memiliki makna mendalam,
menggambarkan proses pemilihan calon menantu yang sangat dihormati oleh
keluarga Batak.
Perhelatan ini akan menjadi yang pertama kali di Indonesia
yang mengangkat lima budaya Batak secara komprehensif. Melalui pameran,
diskusi, dan pertunjukan budaya, acara ini akan memberikan wawasan yang
mendalam tentang kekayaan budaya Batak kepada masyarakat luas.
Pokoknya jangan sampai ketinggalan dalam acara Wedding Batak Exhibiton yakni pameran pernikahan Batak pertama di Indonesia yang dihadiri oleh 100 lebih wedding vendor yang bertempat di SMESCO Convention Hall Jakarta pada tanggal 07-08 September 2024.
Selain itu, acara ini juga akan menjadi platform bagi
perempuan Batak untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam mempromosikan
serta melestarikan budaya mereka. Mereka akan terlibat dalam berbagai kegiatan,
mulai dari pameran karya seni dan kerajinan tangan tradisional hingga
demonstrasi masakan dan tarian adat.
Dengan kolaborasi antara IWITA dan Helaparumaen, Perhelatan
Akbar Wedding Batak Exhibition ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting
dalam memperkuat identitas budaya Batak dan memajukan peran perempuan dalam
melestarikannya. Selain itu, acara ini juga menjadi contoh bagaimana kerja sama
lintas sektor dapat menghasilkan inovasi yang memperkaya dan memperluas
apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia.
Komentar
Posting Komentar