Hari Jumat kemarin aku nggak berangkat untuk jaga-jaga sewaktu-waktu TU Fakultas menghubungi. Asli, aku dibuat gedheg berkali-kali dengan petugas TU fakultas. Sepertinya aku adalah mahasiswi yang menjadi salah satu dari sekian banyaknya yang menjadi korban ‘keprofesionalan yang kebangetan’ oleh petugas TU. Sore itu aku belanja kebutuhan, mengantar paketan ke beberapa ekspedisi, dan mengambil uang di ATM. Sesampainya di rumah, aku mendapat kabar bahwa pak dukuh mencariku. “Petugas pemilu ya mesti?” Tanyaku kepada orang rumah. Tentu saja tidak meleset karena aku mendapat info dari petugas pemilu kalurahan yang sudah dilantik di hotel beberapa waktu yang lalu. Kata orang rumah kalau aku tertarik aku disuruh ke rumah pak dukuh. Aku malah jadi semakin bimbang. Aku trauma jadi petugas survei tahun 2021 lalu. Server down, aplikasi down, beberapa orang yang telah ku input ternyata meninggal dunia akibat keganasan covid. Lalu ku putuskan untuk tidak ke rumah pak dukuh mengingat gamangnya