Bulan Oktober lalu, aku sudah PD sekali. Yes baru satu kali nggak masuk. Bisa nih dipertahanin
sampai akhir bulan. Manusia hanya bisa merencanakan. Keadaan yang menentukan. Jederrr.
Tenggorokanku sakit. Ku kira sakit terus sembuh sendiri.
Ternyata salah. Radang
tenggorokan ini ibaratnya garis start. Garis finishnya adalah batuk. Dalam perjalanannya
ada yang namanya demam. Aku demam dengan suhu sekitar 38 derajat Celcius. Sakit
pamungkas yang terus menyebar di area kantor. Satu per satu merata dengan absen
sakit radang tenggorokan yang kemudian menjelma menjadi demam. Dari demam ini kemudian
menjadi batuk. Batuk kering. Banyak juga yang suaranya serak usai berangkat
lagi. Huadehh. Penyakit yang timbul usai hujan mulai turun deras.
Bulan November
kembali aku jumawa. Yes cuma absen satu kali di bulan ini. Lantas demam
menyerangku dengan diawali radang tenggorokan. Aku tepar selama lima hari.
Panas badanku sampai 38 derajat Celcius juga. Batuk keringku mulai menyerangku
tanpa ampun. Sakit banget.
Aku mulai
menyadari. Radang tenggorokan ini memiliki pola. Pola sebulan sekali saat hujan
deras tiba. Nah bagaimana aku memutus rantai pola ini. Aku juga tidak mau demam
untuk ke tiga kalinya. Aktivitasku mandeg. Berhenti karena demam ini. Aku
terisolasi di kamar saja. Tidak enak ternyata memiliki mobilitas yang terbatas.
Apalagi kalau melihat handphone mataku terasa sakit saat demam menyerang.
Aku mulai
membaca-baca referensi di google. Aku sedikit kecewa. Keknya nggak manjur semua
deh. Seperti istirahat cukup. Makan-makanan yang bergizi. Minum yang cukup.
Kayak itu kan semacam pola hidup yang sehat. Bukan itu yang aku cari.
Aku mulai
mencari obat radang tenggorokan. Kemudian muncul obat-obat yang sering dibeli. Lantas
aku mencari jawaban di quora. Karena kalau di google kan ibaratnya permainan
SEO doang. Kalau di quora ini sudah pasti pengalaman orang pengguna quora.
Tidak cukup
riset di obat saja, aku mulai mencari cara mencegah radang tenggorokan. Aku
menemukan jawaban di quora. Kumur dengan air garam yang hangat. Kalau istilah
kimianya adalah larutan garam hangat. Sebanyak satu sendok teh garam dilarutkan dalam 200ml
air hangat. Kemudian diaduk baru untuk kumur-kumur.
Mulai deh siklus
radang tenggorokan menyerang. Awal bulan tenggorokanku sudah mulai terasa
sakit. Aku mulai mempraktikkan tiap pagi usai mandi. Kumur-kumur larutan garam
sambil kepala mendongak ke atas agar larutannya mengenai pangkal tenggorokan. Berhasil.
Lebih dari empat hari aku mempraktikannya. Huaaahhh lega. Ternyata larutan
garam ini ampuh juga. Mungkinkah ada kaitannya dengan larutan hipertonis dan
larutan hipotonis? Ah aku juga tidak tahu.
Bantul, 27
Desember 2022
15:08 WIB
Terimakasih kak, aku udah sampai siklus batuk nih. Baru mau coba kumur kumur seperti Kakak, doakan saya cepat sembuh yah kak,
BalasHapussama-sama kak, jangan diminum banyak-banyak ya larutan garamnya hehe. Kalau seteguk dua teguk masih bolehlah hehe. Aamiin semoga cepat sembuh kak:)
Hapus