Aku terhenyak
ketika melihat salah satu postingan sosial media. Disadari atau tidak postingan
ini menampar wajahku. Kurang lebih isinya begini.
“Ketika semua hal kamu anggap penting, berarti kamu tidak memiliki prioritas.”
Jeglerrrrrr.
Reaksi pertama
kali saat membaca postingan ini aku marah. Entah marah kepada siapa. Setelah ku
resapi beberapa menit kemudian ternyata ada benarnya juga. Masing-masing dari
diri kita pastinya memiliki skala prioritas masing-masing.
Dulunya, setiap
ada agenda pasti aku sempatkan. Entah itu kegiatan di dalam kampung ataupun di luar
kampung. Sebisa mungkin aku memenuhi semua undangan yang telah kubaca. Rasanya
seperti membuat badan makin stres saja. Apalagi kalau acaranya bebarengan. Aku
tidak mau merelakan salah satunya. Rasanya sayang banget aku ketinggalam
momen-momen yang istimewa tersebut.
Sampai suatu
hari badan aku demam. Suhu tubuhku mencapai 38,1 derajat Celcius. Rasanya tidak
ingin makan sama sekali. Namun demi kesehatan yang lebih baik lagi maka aku
paksa makan walaupun rasanya hambar. Bakso hambar. Soto hambar. Bubur hambar.
Semua makanan yang masuk ke tubuh tidak bisa ku cecap rasanya.
Kebetulan malam
itu ada undangan rapat rutin tiap bulannya. Aku memilih untuk tidak berangkat. Demam
mengajarkanku untuk memiliki prioritas. Prioritas yang memihak kepada diriku
sendiri.
Beberapa hari
sebelumnya juga ada undangan rapat untuk gelar budaya di aula kalurahan. Ingin
sekali rasanya menghadiri rapat tersebut. Namun kondisi badanku tidak mendukung.
Mataku ingin sekali terpejam karena sebelumnya aku hanya tidur empat tidur saja
seharian itu.
Kenapa rasanya
lemah sekali ya tubuh ini. Dulu saat masih jadi mahasiswa tidur dengan jam-jam
minimal masih bisa bersahabat. Ternyata tidak untuk saat ini.
Aku kembali
teringat sebuah postingan sosial media mengenai jam tidur. Bahwasanya jam berapa
kamu tidur sama pentingnya dengan lamanya kamu tidur. Wah, sangat menohok
sekali. Biasanya aku yang tidur jam sepuluh atau jam sebelas malam lantas hanya
tidur empat jam saja. Kesehariannya enam hingga tujuh tiap malamnya. Cuman
sekali saja tidur empat jam tubuhku rasanya seperti melayang. Mungkin karena
kondisi lingkungan yang kurang mendukung juga. Pagi hingga siang panas. Sore
malamnya hujan.
Beberapa
postingan membuatku tersadar. Perlunya menentukan prioritas juga batasan
(boundaries) kepada diri sendiri. Sehingga badan ini tidak kewalahan secara
fisik maupun psikis. Jadi, ayo tetapkan prioritas dan batasan kepada dirimu
sendiri!
Bantul, 27 November
2022
21:43 WIB
Komentar
Posting Komentar