Entah apa yang merasukiku sehingga aku tertarik untuk gabung OTM (ODOP Tembus Media). Sudah dua bulan ini aku mengerjakan tugas dari pj (penanggungjawab) dari OTM. Oke, aku jelaskan sedikit mengenai OTM ini. OTM ini adalah sebuah wadah untuk anggota ODOP (One Day One Post) untuk menyalurkan minat dan bakatnya lewat tulisan yang dikirim ke media. Media offline maupun online.
Tentu saja di grup OTM ini ada aturan mainnya. Nah apa saja aturan mainnya agar kita tetap bertahan di tengah gempuran kesibukan agar tidak terdepak dari grup ini?
1. Materi dan tugas diberikan dua kalu sebulan, yaitu setiap tanggal 1 dan tanggal 12.
2. Mengerjakan tugas maksimal tanggal 25 di tiap bulannya.
3. Wajib mengerjakan tugas, tak peduli dimuat atau tidak dimuat di media sasaran.
4. Wajib laporan tugas di link google form yang telah disediakan.
5. Akan ada eliminasi peserta yang tidak mengerjakan kedua tugas.
6. Syarat lolos di bulan selanjutnya adalah mengerjakan kedua tugas.
7. Honor pemuatan menjadi hak penulis.
Sumber: pinterest
Tugas di Bulan September lalu adalah mengirim tulisan ke rubrik ah tenane Solopos dan ke harakatuna. Bulan Oktober ini tugasnya adalah mengirim tulisan ke sebuah majalah dan mengirim cerpen ke Harian SIB Medan. Duarrrr.
Tentu saja aku mengerjakan mepet waktu. Rasa-rasanya tidak afdhol kebiasan mepet waktu ini ditinggalkan begitu saja. Peninggalan dari leluhur seperti Bandung Bondowoso ini banyak digunakan oleh generasi penerusnya wkwk. Bercandaaaakkkk haha.
Oke, tanggal 24 pagi aku mengirim naskah resensi buku ke sebuah majalah lewat email. Emmm. Tenang saja. Pada saat materi dibagikan tentu saja diberitau kriteria tulisan seperti apa yang berhasil menembus media tersebut. Bahkan dikirimkan contohnya juga yang lolos seperti apa. Tanggal 23 Oktober ini aku sudah mengirim cerpen ke Harian SIB Medan. Berharap? Tentu tidak wkwk.
Sebenarnya aku tidak terlalu berharap tembus media karena yang pertama tujuanku adalah membiasakan diri dulu untuk patah hati. Patah hati naskahnya tidak diterima hahaa.
Sekitar jam 10an aku menerima balasan email dari redaktur majalah. Waow ternyata sangat responsif sekali. Berikut potongan balasannya.
“Mohon maaf bila kami menduga, Saudara-saudari yang mengirim naskah resensi kepada kami berada dalam satu circle/komunitas/jaringan maupun individu yang saling terhubung. Sebab, setiap kali kami merespons kiriman naskah, akan menyusul penulis dan naskah baru untuk rubrik yang sama. Kiranya informasi tentang pengiriman naskah ini tersebar dalam circle ini.”
Tidak usah menduga. Tapi memang benar adanya kami satu komunitas huaaaaaa. Sebagai syarat untuk tahap selanjutnya. Doakan aku mengerjakan tugas terus yak dan tulisanku bisa tembus media. Aamiin yang kenceng.
Bantul, 27 Oktober 2022
21:58 WIB
Semangat terus, semoga bisa tercapai targetnya dalam waktu dekat. Aamiin
BalasHapusAamiin terimakasih banyak kak teguh :)
HapusTernyataa aku termasuk penerusnya bandung bondowoso yang sukanya the power of kepepet...... wkwkkw
BalasHapuspeninggalan dari leluhur yang harus dipertahankan :D
Hapus