Jam tujuh malam si Luri belum juga pulang. Sementara perutku sudah krucuk-krucuk semenjak tadi. Sebenarnya bisa beli sendiri. Namun karena sore ini hujan dan tentu saja aku malas untuk keluar maka pilihanku adalah menunggu Luri pulang.
Berjam-jam yang lalu teks yang ku kirimkan lewat whatsapp hanya centang satu saja. Hadeh. Hape Luri mesti mati ini. Sudah menjadi kebiasaan bertahun-tahun saja.
Ketika jam delapanan malam suara motor rumah terdengar dari kejauhan lalu mendekat ke parkiran motor di dalam rumah. Yes. Luri sudah tiba. Aku beranjak dari kasur kemudian bilang,
"Bulekkk titip"
Panggilanku sudah berubah. Untuk menyesuaikan panggilan keponakanku, Salma yang berusia 3.5 tahun.
"Hapemu centang satuuuuu." Ucapku kesal.
"Aku sudah beli."
"Benerannn?"
"Bener. Ini aku beli dua. Karena aku feeling mesti nanti dititipin"
"Hahahhahhaha"
Tanpa membaca pesan wa ku saja sudah tahu. Eh tapi kan aku titipnya tiga. Errr. Besok kita asah telepati kita lagi wkakakka.
Bantul, 04 Maret 2022
00.26 WIB
Komentar
Posting Komentar