Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Munas HASTMA-SMTI Yogyakarta ke X Tahun 2022

     HASTMA-SMTI Yogyakarta adalah singkatan dari Himpunan Alumni STMA-SMTI Yogyakarta. Dimana dulunya sekolah kita yang bernama STMA (Sekolah Tinggi Menengah Atas) berganti nama menjadi SMTI (Sekolah Menengah Teknologi Industri).      Salah satu agenda rutin yang digelar oleh HASTMA adalah munas (musyawarah nasional) dan reuni akbar. Dulunya, munas menjadi satu rangkaian acara dengan reuni akbar. Namun sekarang tidak lagi.      Dikutip dari Buku Panduan Pelaksanaan Munas X HASTMA-SMTI Yogyakarta, munas diselenggarakan oleh Pengurus Pusat (PP) dan Bapermunas. Munas sebagai forum musyawarah tertinggi organisasi digunakan sebagai media untuk menerima laporan kegiatan Pengurus Pusat dan Bapermunas periode kepengurusan 2018-2022. Munas juga sebagai tempat untuk memilih ketua Pengurus Pusat dan Ketua Bapermunas yang baru. Munas juga digunakan untuk merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga apabila diperlukan.     Sebelumnya, munas...

Budaya Unggah-Ungguh di Kalangan Milenial untuk Membangun Karakter Anggota Karang Taruna di Rintisan Desa Budaya

 Malam itu aku buka grup whatsapp. Ada undangan yang dishare oleh ketua karang taruna yaitu Fadhil. Fadhil ini adalah temen sekolah SMP dan tetangga walaupun beda RT doang hihi. Dia rumahnya di utara jalan raya. Sedangkan rumahku di selatan jalan raya. Kemudian aku melist namaku. Sudah tertera nama Mas Wahyu di nomor satu. Aku menuliskan namaku di nomor dua. Hanya empat kuota saja mengikuti semacam seminar di Hotel Ros In. Tidak menunggu lama empat kuota sudah terisi. Ada Mas Wahyu, aku, Mas Andi, dan Mbak Nisa. "Mas, aku ke Balai Desa jam tengah sembilan yak." Ku kirimkan pesan whatsapp kepada mas Wahyu. "Oke tak tunggu yak." Tidak lama kemudian datanglah Mas Andi. "Ayok berangkat sekarang saja keburu warga cari surat nanti aku nggak bisa kemana-mana lagi." Aku ketawa. "Mas, jangan lupa SPPPDnya di Pak Sigit." Kataku. "Aamaaaannnn." Ucap Mas Wahyu. Kami menghampiri Mbak Nisa yang rumahnya Kembaran. Sejalur dengan arah Hotel Ros In. Aku...

Tidak Menyangka, Catatanku Terpilih Menjadi Catatan Terbaik!

 Sungguh sangat click bait sekali ya judul postinganku kali ini xixi. Tapi gakpapa ehe. Latihan buat berita click bait . Asal isinya juga sesuai dengan judulnya juga.     Hari itu, 01 Maret 2022. Pertemuan ke tiga pembahasan Kitab Bawaitsul Kholas Minadz Dzunub yang disampaikan oleh Ustadz Hasim Ikhwanudin S.Ars karena Ustadz Ahmad Anshori Lc berhalangan hadir.      Setelah Ustadz Hasim membuka kajian pada Maghrib itu lalu beliau membahas kuis pekan lalu. Diumumkanlah pemenang kuis terbaik yaitu peserta yang paling cepat dan tepat menjawab kuis di google form dan pemenang catatan terbaik. Nah untuk catatan terbaik ini diberikan waktu 1x24 jam. Dan yang menang keduanya adalah dua santri akhawat. Yeay haha. Santri ikhwan kalah nih. Kuis terbaik dan catatan terbaik disabet oleh santri akhawat.  "Ikhwan, antum harus bersemangat lagi ya!" Ucap Ustadz Hasim. Aku tertawa mendengarnya. Kayaknya ini santri akhawat sangat kompetitif sekali. Terlihat kuis dan ca...

Serum Pencerah Wajah: Pond’s Triple Glow Serum

Pond’s Triple Glow Serum                  Sudah sejak lama, Pond’s memproduksi produk untuk perawatan diri. Triple Glow Serum adalah salah satu produk pencerah wajah dari Pond’s. Triple Glow Serum dikemas dalam botol dan sachet. Aku lebih suka membeli dan memakai dalam bentuk sachet karena ekonomis dan ringkas. Harga Pond’s Triple Glow Serum sachet dengan berat bersih sekitar 7,5 gram hanya delapan belas ribuan saja. Serum pencerah wajah   ini mudah ditemukan dimana-mana seperti di toko kecantikan ataupun di indomaret. Hayoo kalian pasti suka ke indomaret kan? Sekalian ngadem ataupun beli minum trus duduk-duduk di kursi indomaret.                 Setelah beli di Indomaret, saatnya mencoba Pond’s Triple Glow Serum ini di rumah. Bentuk kemasan yang praktis memudahkan produk ini diselipkan di dalam tas mungil yang sering ku bawa pergi. Saat kubuka tutupnya, a...

Telepati

 Jam tujuh malam si Luri belum juga pulang. Sementara perutku sudah krucuk-krucuk semenjak tadi. Sebenarnya bisa beli sendiri. Namun karena sore ini hujan dan tentu saja aku malas untuk keluar maka pilihanku adalah menunggu Luri pulang. Berjam-jam yang lalu teks yang ku kirimkan lewat whatsapp hanya centang satu saja. Hadeh. Hape Luri mesti mati ini. Sudah menjadi kebiasaan bertahun-tahun saja. Ketika jam delapanan malam suara motor rumah terdengar dari kejauhan lalu mendekat ke parkiran motor di dalam rumah. Yes. Luri sudah tiba. Aku beranjak dari kasur kemudian bilang, "Bulekkk titip" Panggilanku sudah berubah. Untuk menyesuaikan panggilan keponakanku, Salma yang berusia 3.5 tahun. "Hapemu centang satuuuuu." Ucapku kesal. "Aku sudah beli." "Benerannn?" "Bener. Ini aku beli dua. Karena aku feeling mesti nanti dititipin" "Hahahhahhaha" Tanpa membaca pesan wa ku saja sudah tahu. Eh tapi kan aku titipnya tiga. Errr. Besok kita a...

Resume

 Sehabis dari acara kemudian para peserta pulang menggunakan motor masing-masing. "Nguenggggggg" "Nguenggggggg" "Nguenggggggg" "Nguenggggggg" "Nguenggggggg" Gilak. Rata-rata peserta yang hadis cosplay jadi pembalap motor semua setelah keluar dari masjid. Huadehhh. Ternyata temanku juga menjadi salah satu peserta Moto GP tersebut. Ia bertanya padaku lewat whastapp. "Udah meresume?" Aku jawab belum karena aku cuma mencatat satu paragraf saja. IYA. CUMA SATU PARAGFRAF SAJA. Sedikit banget catatanku sore itu. Trus aku tanya. "Tau nggak tadi aku ngapain?" "Enggak." "Aku cuman ngeharokatin saja hahahha" "Pantesan aja. Emang harus cepet kalau ngeharokatin" Ettttdah. Trus aku mau meresume apa ini. Satu paragraf doang hikss. Parahhhh. Bantul, 03 Maret 2022 23:54 WIB