Kegemaran menulis memang dianggap aneh bagi sebagian orang. “Kenapa sih nulis? Gabut banget sih. Kayak nggak ada kerjaan yang lain saja.” Hatiku bak tersayat sembilu. Perih sekali. Seolah-olah menulis hanya untuk orang gabut saja. Padahal orang sibukpun menyempatkan waktunya demi menulis. Awalnya sakit hati dengan pernyataan teman saya yang mengatakan bahwa saya tidak punya kerjaan. Tapi lambat laun sudah terbiasa. Telinga saya sudah mati rasa. Begitu juga dengan hati saya. *sesi dramatisir drama sudah dimulai wkwk. Dibalik ‘kegabutan’ saya itu, menulis memiliki keuntungan sendiri dengan adanya kegiatan bernama menulis. 1. Saya pernah terkenal karena ikut jurnalis muda di Koran Kedaulatan Rakyat. Foto saya terpampang tiap Hari Kamis bersama teman sekelompok saya. Ternyata, saya masih dikenal oleh guru Biologi SMP saya. Pak Tarbiyoto. Begitu mendapati foto saya terpampang di koran yang hits di Yogyakarta itu, Pak Tarbiyoto bilang ke anak S...