Nata de coco adalah makanan berwarna putih kenyal yang
banyak mengandung serat. Serat sangat bermanfaat bagi pencernaan. Nata de coco
biasanya dijumpai dalam bentuk minuman kemasan. Dan paling cocok digunakan
untuk menghilangkan dahaga. Apalagi saat musim kemarau. Nata de coco juga
banyak ditemukan dalam agar-agar siap makan yang dipotong-potong dalam bentuk
yang kecil sekali.
Pembuatan nata de coco juga termasuk aplikasi dari
bioteknologi. Dalam pembuatannya terdapat bakteri Acetobacter xylinum yang sangat berperan. Wah-wah, ternyata makanan
yang enak tidak terlepas dari kerja makhluk kecil sekali bernama bakteri ya.
Bahan yang di perlukan pada proses pembuatan nata de
coco adalah air kelapa muda satu liter, gula pasir 40gram, ZA 0,4 gram, asam
asetat glasial 10ml, bibit nata de coco (Acetobacter
xylinum) 100ml. Pembuatan nata de coco ini dalam skala yang kecil. Produk
jadi yang di hasilkan pun sedikit. Jika ingin memproduksi lebih banyak lagi,
maka tinggal mengalikan saja bahan-bahan yang digunakan.
Setelah bahan, pasti ada peralatan yang digunakan. Gelas
ukur untuk mengukur suatu larutan. Baki plastik sebagai tempat untuk fermentasi
air kelapa. Panci untuk memanaskan bahan. Pengaduk untuk mengaduk larutan saat
dipanaskan. Kompor untuk memanaskan bahan. Timbangan untuk menimbang. Koran
berfungsi untuk menutup bahan agar tidak terjadi kontaminasi dari luar. Karet
sebagai pembatas Koran dan larutan agar tidak bersinggungan. Rak untuk
menempatkan baki. Kain kasa untuk menyaring air kelapa, dan corong untuk
mempermudah menuangkan larutan.
Air kelapa yang telah dipersiapkan, selanjutnya di
saring . Kemudian di tambahkan gula pasir dan ZA. Campuran tersebut dipanaskan
hingga mendidih. Baki di sterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai dengan cara
mengoleskan alkohol menggunakan bantuan kapas. Baki diikat dengan karet. Baki
selanjutnya ditutup dengan koran, lalu sisakan lubang kecil dipojok baki. Asam
asetat yang telah diukur kemudian dituang ke campuran air kelapa tadi. Campuran
tersebut diaduk hingga merata.
Campuran diatas dituang ke dalam baki. Baki ditutup
dengan rapat. Tunggu hingga kira-kira satu hari. Satu hari terlewati. Saatnya
menginokulasikan bakteri Acetobacter
xylinum ke dalam campuran dalam baki melalui lubang di ujung baki. Baki di
goyang-goyangkan sehingga bakter Acetobacter
xylinum merata dalam campuran. Tutup rapat baki.
Setelah tujuh hari, baki boleh dibuka. Terbentuklah
lapisan putih dari bahan yang telah diolah. Lapisan putih tadi bernama nata de
coco. Nata de coco siap di panen. Pada nata de coco yang sudah dipanen, ada
proses mengolahnya lebih lanjut sebelum dipasarkan. Nata de coco dibuang bagian
atasnya dengan cara di kerik menggunakan pisau. Nata de coco di rendam
menggunakan air dingin selama tiga kali dalam tiga hari. Nah, nata de coco lalu
di potong-potong sesuai keinginan. Nata de coco di panaskan ke dalam air yang mendidih
agar bakteri mati. Taraaaa, nata de coco siap diolah lebih lanjut agar menjadi
minuman yang enakk. Emmmm.
Setelah tahu proses pembuatannya, kita juga harus tahu
apa fungsi masing-masing bahannya. Air kelapa adalah tempat pertumbuhan bakteri
Acetobacter xylinum saat fermentasi. ZA
memiliki fungsi sebagai sumber nitrogen, sehingga bakteri bisa hidup dan
berkembang. Gula sebagai sumber karbon untuk membentuk senyawa metabolit
diantaranya adalah selulosa yang membentuk nata de coco. Fungsi asam asetat glasial
untuk menurunkan tingkat keasaman pada media. Sedangkan fungsi bakteri Acetobacter xylinum adalah mengubah
glukosa yang terdapat pada air kelapa menjadi selulosa.
Nah, nata de
coco adalah mengambil manfaat air kelapa yang biasanya dibuang begitu saja.
Apabila diproses, tentu menghasilkan produk yang mempunyai nilai lebih tinggi,
bukan?
#onedayonepost
#nonfiksi
#artikelviral
Assalamualaikum...
BalasHapusTerima kasih resepnya
wa'alaikumsalam, sama-sama. senang bisa berbagi resep
HapusMbak ZA yang dimaksud dalam tlisan ini apa ammonium sulfat?
BalasHapuskalau dulu pakai urea
HapusPas baca judulnya langsung ngeces. Ternyata prosesnya panjang. Nata de coco ini favorit banget, okelah habis ini langsung meluncur ke I*******t mo beli nata de coco siap slurp hehehe. Ngeces ngeces dan asli ngeces (padahal g da gambarnya) lebih keren tambahin gambar kak.
BalasHapusPas aku baca lagi ternyata aku ngeces juga wkwk,
Hapusiya terimakasih sarannya. Kebetulan keburu deadline nonfiksi ODOP eh kelupaan ngasih gambar #alasan
Lama juga ya prosesnya baru jadi Si Kenyal ini 😉
BalasHapuscepet makannya :D
HapusKeren
BalasHapusHihi terimakasih
HapusMakanan kesukaan ini seger apalagi dicamodi es batu dan sirup mantap.
BalasHapusapalagi buat buka puasa pas bulan puasa hmmmm
Hapusmendadak iklan jadul ok jeli drink meramaikan isi kepala bikin nostalgia ~oki jeli drink oh oh oki jeli drink. kenyal di mulut. tunda lapar di perut~
BalasHapustetiba aku kangen lihat tv :D
HapusNata de coco, favorite banget sejak kecil. Baca tulisannya jadi teringat seorang teman kuliah yang orang tuanya mengelola UKM yang membuat nata de coco. Terima kasih atas ceritanya 😊
BalasHapusHihi sama-sama. Ternyata sebuah tulisan singkat mampu membuat seseorang teringat yang lalu-lalu :D
HapusYah jadi haus pengen minum es :D
BalasHapusYukk beli
HapusTernyata prosesnya sangat panjang yah ka
BalasHapusIya, kalau aku sering gagalnya haha. Mungkin lingkungan kurang cocok bagi si pertumbuhan bakteri
HapusTernyata prosesnya sangat panjang yah ka
BalasHapusSuka banget sama nata de coco
BalasHapusTossss
Hapusnata de coco, paporitttkuuu
BalasHapusToossss juga :D
Hapusaku suka nata de coco..
BalasHapusAku juga wqwq
HapusThis is interesting!
BalasHapusJadinoengen nyobaaaaaa
BalasHapusDuh jadi pengen nata de coco hehe
BalasHapusIlmu baru
BalasHapusduhhh kalo saya, keknya mending beli ajaaaaa *dasarpemalas*! :D
BalasHapus