Salah
satu dosen di kampus memberikan tugas yakni membuat laporan hasil kunjungan
Industri Rumah Tangga (IRT). Untuk membuat laporannya, kami membutuhkan data
yang valid. Nah, kami memilih industry rumah tangga yang memproduksi tahu di
desa Ngestiharjo Kecamatan Kasihan Bantul sebagai tujuannya.
Tahu,
siapakah yang tidak tau makanan ini? Makanan murah, enak, juga bergizi yang
terbuat dari bahan baku utama kedelai. Tahu dijualkan luas di pasaran. Tahu
dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan seperti tahu bakso, tahu
gejrot, tahu isi, dan masih banyak lainnya kalau disebutkan akan membuat
produksi air liur di mulut semakin bertambah. Tahu banyak diminati oleh semua
kalangan. Kalangan anak kecil, anak muda, juga orangtua. Tahu di pasaran banyak
ditemukan dalam keadaan berwarna putih dan coklat. Kalau yang berwarna putih,
tahu masih dalam keadaan mentah. Kalau yang berwarna coklat, tahu dalam keadaan
sudah digoreng. Bentuk tahu pun
bermacam-macam. Ada yang berbentuk kubus dan berbentuk prisma.
Bagaimana
sih proses pembuatan tahu? Apakah sulit atau mudah. Juga, apa saja bahan yang
di perlukan untuk membuat tahu? Simak tulisan di bawah sampai habis yaa.
Proses
awal pembuatan tahu yakni penyortiran kedelai. Kedelai disortir agar memiliki
kualitas kedelai yang diinginkan. Selanjutnya kedelai ditimbang sesuai porsi
untuk membuat banyaknya tahu yang akan di produksi. Kedelai dicuci untuk
membersihkan kotoran yang menempel pada kulit kedelai. Kedelai di rendam sekitar
lima jam. Proses perendaman ditujukan untuk memperoleh kedelai dalam kondisi
yang lunak untuk memudahkan proses selanjutnya, yakni proses penggilingan.
Kedelai di giling dengan alat. Pada
proses penggilingan, dibutuhkan sedikit air yang mengalir agar mempermudah
proses penggilingan itu sendiri. Proses penggilingan menghasilkan susu kedelai
dan ampas kedelai yang masih menyatu. Hasil gilingan tersebut di masak atau di
didihkan hingga mendidih. Proses selanjutnya adalah penyaringan. Susu kedelai
yang masih bercampur dengan ampas kedelai disaring dalam keadaan panas.
Penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan susu kedelai dan ampas kedelai.
Susu kedelai yang ditampung dalam
wadah besar ditambahkan asam cuka dengan konsentrasi 5% atau air asam. Air asam
ini diperoleh pada proses pembuatan tahu itu sendiri. Para pengusaha tahu ini,
biasanya menggunakan air asam yang mudah diperoleh karena di dapat dari hasil
samping pembuatan tahu itu sendiri juga lebih murah ketimbang menambahkannya
dengan asam cuka. Nah, kenapa tahu itu rasanya sedikit masam? Sekarang sudah
tahu kan apa penyebabnya? Asam tersebut bereaksi dengan protein yang ada dalam
susu kedelai sehingga terjadi proses penggumpalan. Setelah air asam
ditambahkan, aduk campuran tersebut sehingga air asam merata. Tidak lama
kemudian, timbullah gumpalan-gumpalan putih yang mengapung.
Gumpalan tersebut di saring lalu
ditempatkan pada alatmesin cetak. Alat cetak yang digunakan cukup sederhana.
Yakni lembaran kayu yang sudah di bentuk sedemikian rupa membentuk rangka balok
tanpa tutup. Jangan lupa untuk mengalasi cetakan tersebut dengan kain yang
bersih agar tahu tidak menempel pada cetakan. Gumpalan tadi dituang ke dalam
alat cetak tersebut kemudian ditutup dengan kain yang bersih. Biasanya, mereka
menggunakan kain tipis yang berwarna putih. Gumpalan tahu yang terbungkus kain
di pres selama lima belas menit. Pengepresan berfungsi untuk membentuk tahu dan
mengurangi kadar air pada tahu. Kain yang dialaskan dan ditutupkan pada tahu
membentuk motif serat kain pada permukaan tahu. Selanjutnya, tahu di
potong-potong sesuai ukuran dan disimpan dalam wadah yang berisi air. Tahu pun
siap di pasarkan.
#onedayonepost
#nonfiksi
#resolusi
Komentar
Posting Komentar