Kunyit,
orang Jawa lebih sering menyebut dengan
kata kunir. Karena, kunir ladalah bahasa Jawa dari kata kunyit itu sendiri.
Orang Jawa lebih familiar dengan sebutan kunir dibanding dengan kata kunyit.
Sebenarnya, keduanya merujuk pada sesuatu yang sama. Namun, penggunaan bahasa
saja yang berbeda.
Pembaca
sudah pernah melihat rimpang kunyit tentunya. Rimpang kunyit putih berbentuk
spesifik dan dapat dibedakan dari rimpang tumbuhan kunyit-kunyitan lainnya. Kunyit
putih (Curcuma mangga) memiliki perawakan berupa herba setahun dapat lebih dari
2 meter. Batang berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwarna coklat
muda-coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan. Kunyit putih memiliki
umbi bulat dan aromatik. Daun tunggal, pelepah daun pembentuk batang semu
berwarna hijau coklat tua, helaian 2-9 buah, bentuk memanjang lanset 2,5 kali
lebar yang terlebar,ujung runcing meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau
hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal. Kunyit putihpun mudah ditemukan di pasar
tradisional.
Apa
saja sih zat yang terkandung pada kunyit putih? Kunyit putih mengandung zat
warna kurkumin, minyak atsiri, flavonoid, Sulfur, gum, resin, dan sedikit lemak. Kunyit putih memiliki rasa
yang pedas, hangat, dan memiliki bau yang aromatik.
Produk
kunir putih yang berbentuk kapsul ini adalah hasil penelitian Prof. Dr. Ir. Hj.
Dwiyati Puji Mulyani, MP yang dilakukan secara bertahun-tahun. Hasil penelitian
beliau jika bila hanya di cetak dan di taruh di rak buku, tentunya kurang
bermanfaat bagi masyarakat luas. Hanya satu dua mahasiswa saja yang pinjam
untuk bahan skripsinya. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi Ibu Dwi untuk
membuat produk Kunir putih yang dikenal hingga sampai sekarang. Produk beliau
sudah tersebar luas di Yogyakarta hingga luar Kota Yogyakarta. Berkat produk
kunir putih tersebutlah yang membawa Ibu Dwi hingga ke luar negeri seperti
Berlin juga Thailand.
Kunir
Putih dengan jenis Curcuma mangga dijual dalam bentuk kapsul dengan selaput
berwarna bening. Macam wadah kapsul kunir putih dibagi menjadi dua yakni botol
dengan isi 30 kapsul dan botol dengan isi 60 kapsul. Harganya pun terjangkau
bagi seluruh kalangan masyarakat. Aturan minum kunir putih ini diminum setelah
makan. Dosis yang digunakan adalah 2x1 kapsul/hari untuk pencegahan dan 2x3
kapsul/hari untuk pengobatan. Produk kunir putih ini pun aman, tanpa bahan
pengawet.
Apa
saja manfaat kunir putih? Nah, pada penasaran kan? Kunir putih memiliki khasiat
untuk mencegah dan mengobati (Anonim 1999) :
1.
Kanker: leher rahim, payudara, hati, otak, paru-paru, leukemia, dan penyakit
lain yang berhubungan dengan kanker, kista, dan tumor.
2.
Peradangan : maag, ambeien, tenggorokan, radang hati, bronkitis, nyeri haid,
amandel, keputihan, jerawat atau bisul, diabetes, dan asma.
3.
Penyakit yang berhubungan dengan lemak : darah tinggi, stroke, jantung, asam
urat dan menurut Dwiyati dan Agung (2009) kunir putih bermanfaat sebagai
penurun kolesterol.
Kunir
putih memiliki aktivitas antioksidan, zat kurkumin, dan ribosome inacting protein yang memiliki banyak fungsi :
- Aktivitas antioksidan mampu mencegah kerusakan gen.
- Zat kurkumin sebagai zat anti peradangan.
- Ribosome inacting protein bermanfaat untuk menonaktifkan perkembangan sel kanker, memblokir pertumbuhan sel kanker, dan merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Testimoni
dari pengguna kunir putih pun sudah banyak. Seperti kolesterol menurun dari
angka 311 menjadi 207, penurunan asam urat dari 9,7 menjadi 7,85, radang hidung
sembuh, penyakit maag sembuh, radang amandel mengecil, vertigo membaik, batu
ginjal keluar dari tubuh tanpa operasi, dan masih banyak testimoni lainnya.
Tertarik untuk mencoba pengobatan herbal dengan kunir putih?
Sumber
:
Windramekar.weebly.com
Brosur
kunir putih
#onedayonepost
#nonfiksi
#reviewproduk
#reviewalattranportasi
#reviewtempatwisata
Komentar
Posting Komentar