Hari pangan sedunia jatuh pada tanggal 16 Oktober. Nah, dari HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) ada acara World Food Day di taman kampus. Nah, dari prodi kami juga ikut meramaikan. Tema kali itu adalah produk lokal.
Produk lokal yg sudah ditentukan panitia yakni ketela atau singkong. Kami, mengeluarkan keripik balado, pom pom cassava, dan bola-bola coklat. Sedih banget ketika temen-temen ngajuin keripik ketela yang dinilaikan ke juri,wkwkwk. Sisi mana uniknya? Nggak ada haha.
Temen-temen di bagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok memasak, kelompok SPG, kelompok penggembira, kelompok dekorasi, dan desain. Aku tidak masuk satu kelompokpun wkwk. Aku cuma turut andil membuatkan produk, dan di goreng dadakan.
Produk yang aku buat dari rumah yakni bola-bola ketela coklat. Itu produk yang kami buat sewaktu SMK kelas dua pada praktikum kewirausahaan. Huaaa jadi kangen sekolah di SMK. Dimana berangkat setengah tujuh, ketemu temen-temen di jalanan kota, pulang sore terus. Karena, pulang siang adalah mitos.
Jam setengah enam pagi aku mulai mengukus ketela. Perkiraanku, tiga puluh menit matangnya. Ternyata hanya butuh waktu sepuluh menit saja. Tetapi, ketela nya dipotong kecil-kecil yaaa. Aku cuma buat produk dari 1kg ketela saja. Kukira hanya butuh dua jam lah. Nyatanya butuh tiga jam menyelesaikan produk siap goreng. Lama juga yaa, apa akunya yang lelet?
Produk lokal yg sudah ditentukan panitia yakni ketela atau singkong. Kami, mengeluarkan keripik balado, pom pom cassava, dan bola-bola coklat. Sedih banget ketika temen-temen ngajuin keripik ketela yang dinilaikan ke juri,wkwkwk. Sisi mana uniknya? Nggak ada haha.
Temen-temen di bagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok memasak, kelompok SPG, kelompok penggembira, kelompok dekorasi, dan desain. Aku tidak masuk satu kelompokpun wkwk. Aku cuma turut andil membuatkan produk, dan di goreng dadakan.
Produk yang aku buat dari rumah yakni bola-bola ketela coklat. Itu produk yang kami buat sewaktu SMK kelas dua pada praktikum kewirausahaan. Huaaa jadi kangen sekolah di SMK. Dimana berangkat setengah tujuh, ketemu temen-temen di jalanan kota, pulang sore terus. Karena, pulang siang adalah mitos.
Jam setengah enam pagi aku mulai mengukus ketela. Perkiraanku, tiga puluh menit matangnya. Ternyata hanya butuh waktu sepuluh menit saja. Tetapi, ketela nya dipotong kecil-kecil yaaa. Aku cuma buat produk dari 1kg ketela saja. Kukira hanya butuh dua jam lah. Nyatanya butuh tiga jam menyelesaikan produk siap goreng. Lama juga yaa, apa akunya yang lelet?
Komentar
Posting Komentar