Aku melongo ketika jam
dinding menunjukkan pukul 13.40.
“Berabe nih bisa telat.
Belum ke minimarket belum pakai sarung tangan” batinku.
Setelah motor kupanasi
mesinnya, langsung tancap gas menuju minimarket dekat rumah. Dalam keadaan
pakai helm dan masker berwarna hitam bermotif aku melenggang menuju rak roti.
Yes dapat. Aku menuju ke kasir. Bayar dan masukkan roti ke tas.
Aku berbalik arah dari
kasir. Aku kaget. Shabrin, keponakanku, baru aja memasuki minimarket bersama
ayahnya. Sudah beberapa hari ini aku belum ketemu dengan Shabrin, yang selalu
kuusili tiap ketemu, haha.
Kupanggil namanya. Shabrin
diam aja. Menatapku terdiam. Sementara ayahnya ketawa melihat tingkah aneh
Shabrin.
“Siapa itu Brin” Tanya ayahnya.
Shabrin terdiam sambil
mengemut jempol tangan kirinya.
Ketika aku menaiki motor sambil
memakai sarung tangan, Shabrin yang tadi membuntuti ayahnya langsung mencariku.
Mencariku di parkiran. Terdiam menatapku dari pintu minimarket dengan muka
penasarannya. Wajahnya makin lucu aja, memakai kerudung hitam, mengemut jempol tangan
sambil melihatku penasaran.
Ketika membenarkan spion
motor, aku baru sadar. Aku memakai masker. Pantas saja Shabrin tidak kenal,
ahahahaha.
Penghujung Bulan April 2017
19:41 WIB
Komentar
Posting Komentar