Edisi pertandingan, Senin 5 September 2016
Tulisan
tentang PORDes cabor voli sudah sampai pada hari ketiga. Untuk postingan ini,
melaporkan pada hari keempat dengan hastag
4.
Panitia PORDes cabor voli sengaja
membuat jadwal setiap dua hari libur. Agar stamina dari pemain pulih kembali. Namun,
pada hari Sabtu malam Ahad kemarin, penonton setia banyak yang kecewa. Kenapa
libur dijadwalkan pada malam yang dikenal dengan malam selonya anak muda :D
*Kembali
melaporkan dari Lapangan Voli Jetis ‘03*
Hadir
kembali tim Ponco dari Kasihan dan Bravo dari Brajan. Kali ini, official team Brajan belajar dari
pertandingan sebelumnya. Membawa enam pemain utama dan tiga pemain cadangan.
Bukan seperti dulu, hanya membawa yang berjumlah pas untuk bertanding. Ada Pak
Pasal sebagai wasit pertama dan Pak Nuhono sebagai wasit kedua. Masih dengan
Agung, Bayu, Wisnu, dan Singgih sebagai hakim garisnya.
Kasihan
langsung memenangkan diset pertama
dengan point 25-15, meninggalkan point jauh untuk Brajan. Diset kedua, Kasihan kembali melalap
kemenangan dengan point 25-17. Diset ketiga, Brajan tak mampu memenangkan
set tersebut dengan point 21-25. Dengan demikian, match pertama, dimenangkan oleh tim
Ponco dari Kasihan.
Panitia
memberlakukan time out di point ke 8 dan 16. Time out juga diberlakukan atas permintaan dari sang pelatih.
Strategi kedua tim kali ini yakni strategi model tipu-tipu. Sudah bergaya smash kencang ternyata malah memukul
dengan lemahnya. Malahan, ruh sepak takraw kembali menyelimuti beberapa pemain.
Laga
match kedua ini mempertemukan
Geblagan dengan Ngebel. Geblagan dengan kaos merah putihnya, sedangakan Ngebel
dengan kaos birunya. Dari tim Geblagan, terdapat pemain yang baru bertanding
pada PORDes voli kali ini, yakni Tukijo. Tim Ngebel, masih dengan pemain yang
terkenal bernama Reno. Reno adalah pemain muda kelahiran tahun 2000 yang cukup
unik.
Di
kursi komentator dengan Bekti Raharjo. Wasit pertama Pak Pasal. Wasit kedua Pak
Nuhono. Disudut lapangan ada Bayu, Bapak Hardoko, Singgih, dan Wisnu.
Diset pertama, Ngebel menang dengan point 25-23. Kekuatan tim terlihat
imbang. Set pertama, point yang sama sering muncul di angka
18, 22, dan 23. Entah, sejak kapan pemain Geblagan ini membawa suporter yang
banyak. Sehingga, dimulai set
pertama, lapangan penuh dengan teriakan suporter. Tak mau kalah dengan Ngebel,
Geblagan membalas di set kedua dengan
point 25-23. Kedudukan tim sama 1-1.
Lagi-lagi di angka 18, 20, 21, dan 22 angka kembali berjajar di papan skor. Diset ketiga, Geblagan kembali membantai
Ngebel dengan point 25-17. Angka 3
dan 5 muncul bersamaan di papan skor. Pertandingan semakin seru ketika rally yang panjang dimainkan kedua tim.
Di set keempat Geblagan meraih
kembali kemenangan dengan point
25-13. Tak salah, pelatih menggandeng Tukijo untuk memperkuat tim Geblagan.
Terbukti dengan smash kencang yang menambah point
demi point. Akhirnya, match kedua dimenangkan oleh Geblagan
dengan skor 3-1.
Kasihan,
07 September 2016
01:14
Komentar
Posting Komentar