Pagi ini, begitu suara mesin motor berhenti tepat di
samping rumahku, aku langsung beranjak dari tempat tidurku. Dengan keadaan
setengah sadar, aku mulai membuka koran, halaman demi halaman. Begitu sampai di
halaman 11 mataku terbelalak.
“Aaaaaaa” aku menjerit histeris. Tanpa toa pun suara
cemprengku sudah didengar satu kampung. Wkwkwk, terlalu alay.
Ada fotoku, Alfa, Nira, dan Riza terpampang di koran
harian kotaku. Tak, menyangka. Benar-benar ajaib. Tulisan hasil pemikiranku
akhirnya terbit. Auuwoooo. Senangnya. Padahal, berbulan-bulan yang lalu aku
mengirimkan cepern tapi nggak terbit juga, hehe. Yaaahhh, kenapa cuma setengah
rubrik? Padahal, hari-hari biasanya fulllllll satu rubrik. Ini juga kenapa cuma
hitam putih tok? Padahal, biasanya fullcolour.
Duh, nasib terbit perdana setelah lebaran. Nasib
kelompok tiga sebagai gong pembuka. Pffffttt ._.
Kali ini, hawa bersahabat. Pada hari-hari lainnya pun
juga bersahabat. Satu mimpiku tercapai. Reporter remaja, yang kuperjuangkan
sejak November 2014 tapi gagal. Kemudian kucoba lagi dan akhirnya tercapai.
Alhamdulillah.
Ayo, beli buku baru?!!! :D
23 Juli 2015
Komentar
Posting Komentar