Hingar bingar berita kembali di hadapan kita. Begitu
mendengar kata Kurikulum 2013, muncul berbagai rentetan pertanyaan yang tidak
akan ada habisnya. Apa sih kurikulum 2013? Bagaimana dengan cara belajar siswa?
Apakah sama dengan kurikulum sebelumnya? Mengapa harus memakai kurikulum 2013?
dan masih banyak lagi. Kurikulum 2013, penamaan yang sesuai dengan tahun
munculnya pembaruan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Siswa yang lulus pada
tahun 2013 merasa was-was dan khawatir, sebenarnya kenapa harus diberlakukan
kurikulum 2013? Apa kurikulum sebelumnya belum cukup baik bagi peserta didik?
Saya juga termasuk dari salah satu peserta didik yang lulus tahun 2013 dari
bangku putih biru.
Namun,
kurikulum 2013 diberlakukan di sekolah tempat saya belajar di tahun pelajaran
2014/2015. Iya saat saya menginjak bangku kelas XI. Saya merasakan perbedaan
dalam kegiatan belajar di sekolah semenjak Kurikulum 2013 di terapkan. Sebagian
guru menugaskan siswanya untuk mencari materi pelajaran lalu dipresentasikan di
depan kelas bersama kelompoknya masing-masing. Tentu saja mencari materi ini
menambah tumpukan beban siswa. Seharusnya materi yang dicari dapat diterangkan
oleh guru pada hari itu juga. Bukan penundaan dengan menunggu siswanya selesai
melaksanakan tugasnya. Guru juga mengelompokkan siswanya lalu diberi
permasalahan untuk dipecahkan oleh masing-masing kelompoknya juga
dipresentasikan di depan kelas.
Kurikulum 2013 juga memiliki keunggulan yaitu menuntut
siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam pemecahan masalah. Banyak
kegiatan presentasi dalam kegiatan belajar pada kurikulum 2013. Dalam
menyampaikan materi pelajaran, siswa dituntut untuk mempelajari materi terlebih
dahulu agar esoknya dapat menjelaskan kepada temannya. Kurikulum 2013 juga
dapat membangun mental Percaya Diri. Bagaimana tidak? Siswa sering dihadapkan
pada kegiatan presentasi di depan kelas hingga berulang-ulang. Banyak juga
materi yang mengelompokkan siswanya untuk dijadikan kelompok-kelompok kecil. Lalu,
guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan bersama-sama. Kekompakkan
kelompok dengan sendiri akan terbangun dengan munculnya perasaan tidak mau di
kalahkan oleh kelompok yang lain.
Setiap keputusan dalam kehidupan
pasti juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Kurikulum 2013 juga memiliki
kelemahan. Sehubungan dengan mencari materi pembelajaran sendiri, siswa
dibebani dengan tugas tersebut. Belum lagi tugas
mengerjakan soal yang belum terselesaikan. Apalagi dengan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan, tentunya ada banyak laporan praktikum yang belum
terselesaikan.
Tinggal bagaimana diri sendiri
menyikapi dengan adanya kurikulum 2013 terutama siswa. Ambil segi positifnya
lalu kembangkan maka, akan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Komentar
Posting Komentar