Langsung ke konten utama

Postingan

Nasi Goreng Bapak

 Hari itu tanggal 09 Februari 2025. Bertepatan dengan Hari Ahad. Menjelang maghrib, bapak dan ibukku baru saja sampai rumah dengan bersitatap ketawa. Aku nggak ikut pada sore itu karena mager alias males gerak. Suasanya memang sangat mendukung untuk mager. Gerimis kecil-kecil menghiasi dusun kami pada sore itu. Awan berwarna abu-abu dan suhu ruangan yang lumayan dingin membuatku malas untuk beranjak dari kasur. Miskomunikasi vendor catering dengan yang punya acara menambah suasana jadi jenaka saja. Kehadiran orang pada acara sore itu sekitar 400an orang. Cukup banyak juga. Bapak lantas lapar karena terakhir makan yakni siang. Bapak meminta ibukku untuk membuat nasi goreng. Ibukku menolaknya karena telah lelah seharian tadi.  Inisiatiflah aku menyanggupi permintaan bapak. Membuat nasi goreng. Nasi di magic com masih banyak. Kira-kira ada sekitar 5 porsi besar. Sementara itu ibukku membeli bahan masakan yang kurang. Telur, kecap, dan saos tiram. Aku mulai menumbuk tujuh bawang m...

Puasa Hari ke-5

 Puasa hari ke-5 ternyata ada gebrakan baru. Baru saja aku berangkat dari rumah yakni pukul 17.00 WIB. Baru aja beberapa puluh meter dari rumah ketemu tetanggaku yang bernama Mbak Filda. Dan dua orang anak kecil balita. Sedang asyik mencicip permen yang rasanya manis dengan warna merah merekah.  Bukan permen yang aku soroti tapi mereka berdua ngga pakai sandal. Haduhhh. Namanya juga anak kecil. Tiba di masjid aku mengarahkan mereka untuk cuci kaki dulu sambil kusuruh adekku untuk mendampingi dua anak kecil tersebut. Keterkejutan yang kedua adalah karena jadwal Hari Rabu kemarin adalah jadwal piketku maka aku mengisi gelas-gelas dengan teh panas yang ada di jumbo. Saat itu mataku terpana dengan tiga kardus yang terletak di meja. Ayam goreng kesukaan anak-anak. Dibukalah kardusan tersebut dan berisi dada lembut.  Tiga hari berturut-turut dengan menu yang sama. Kami hanya tersenyum kecil saja. Setelah tahun lalu dihantam menu sate ayam madura berkali-kali, namun berbeda untu...

Pembubaran Panitia Dukuh Gonjen

 Kamis, 20 Februari 2025 Hari itu di grup panitia disuruh ngelist siapa aja yang bisa ikut pembubaran panitia. Jam 11 siang. Pas banget di Hari Kamis. Hari itu aku skip untuk mengganti puasa (qadha) karena mau rapat hihi. Eh nggak ndeng. Sudah enam hari aku puasa qadha dari Senin hingga Sabtu. Enam hari berturut-turut dari tanggal 10 hingga 15 Februari sebelum haid datang.  Kok di halaman ada mobilnya Pak Marsudi. Sepertinya bisa dipastikan mau keluar. Nah ternyata benar adanya. Aku awalnya mau minjem kamera. Tapi kayaknya pembubaran ini adalah suatu hal yang tidak bisa dipublikasikan. Alias cuma makan-makan. Tiba di rumah makan akhirnya. Karena aku sudah terbiasa puasa, kapasitas makanku jadi mengecil. Aku tidak mengambil banyak. Cuma sedikit. Acaranya cuma sambutan dari Pak Marsudi setelah pelantikan sukses lalu sambutan dari Pak Wisnu sebagai lurah. Karena suasananya di pinggir jalan raya aku tidak terlalu mendengarkan sambutan beliau. Hadehhh. Sudah selesai trus pulang deh...

Hari Senin yang Sibuk

 Hari Senin tanggal 3 Februari 2025 kemarin aku sangat sibuk. Ini aku yang kePDan menyebut diriku sibuk atau memang sibuk beneran hihi. Kemarin agenda naik motor ada-ada saja. Mulai dari kontrol ke RS AMC dekat rumah. Ku kira sembuh ternyata embuhh. Dosis obatku di tambah. Huaaaaa. Mana ditambah lagi untuk obat yang diminum malam hari. Usai kontrol aku disibukkan dengan ujian online. Lantas istirahat sebentar untuk nunggu motor adekku yang pergi untuk mengurus SKCK. Setelah itu ke daerah barat rumah sekitar 8km saja. Sambil makan mie ayam. Yaitu ke arah kampusku dulu di Sedayu. Melihat keadaan motor yang bahan bakarnya mau habis maka aku memutuskan untuk mampir ke SPBU di Balecatur. Usai mengisi penuh seharga tiga puluh ribu saja langsung menuju ke tempat laundry. Mengambil laundry totebag dan jas hitam punya kakak tingkatku.  Pulang ke rumah. Mengambil barang lainnya yakni pesanan dan jas hitam satu lagi. Mengembalikannya salah satu jas hitam ke tetanggaku. Lanjut mengantar p...

Khutbah Jumat Penghujung Bulan Januari 2025

 Hari ini adalah Hari Jumat di penghujung Bulan Januari 2025. Siang tadi aku tidak sengaja mendengarkan khutbah sholat jumat. Kayaknya aku kenal dengan suaranya. Khutbahnya singkat tapi merasuk hati yang paling dalam. Aku tidak terlalu ingat kata-katanya. Namun yang aku ingat hanyalah potongan-potongan ayat quran saja. Sang khatib menyebutkan suatu ayat. Ayat yang pasti didengarkan oleh makmum sholat jumat. Begini firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 102   ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُوا اتَّÙ‚ُوا اللّٰÙ‡َ Ø­َÙ‚َّ تُÙ‚ٰىتِÙ‡ٖ ÙˆَÙ„َا تَÙ…ُÙˆْتُÙ†َّ اِÙ„َّا ÙˆَاَÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُّسْÙ„ِÙ…ُÙˆْÙ†َ    "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." Kemudian aku lupa apa kata-kata yang disampaikan setelahnya. Disampaikan kembali firman Allah dalam Surat At Thalaq ayat 2-3 yang artinya, "Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan...

Panitia Pemilihan Dukuh Gonjen

 Kamis, 05 Desember 2024 Kami berenam yaitu Pak Marsudi, Pak Aryo, Pak Edy, Pak Arif, Pak Suranto, dan aku tentu saja bertolak ke salah satu universitas di Yogyakarta. Sebenarnya kami ber tujuh yaitu dengan Pak Karyono. Tapi beliau sedang dapat dispo sehingga tidak ikut kami. Sungguh pas sekali ber enam di dalam mobil. Rencananya kami jam sembilan berangkat. Karena menunggu Pak Suranto maka kami setengah jam lebih mundur. Padahal baru saja ditunggu. Kemudian beliau tiba dengan mio hitamnya. Pak Aryo membukakan pintu tengah mobil.  "Silakan yang mau duduk di belakang." Nah tentu saja aku sadar diri karena aku yang paling muda sendiri. Kursi belakang adalah kursi tiri wkwk. Kemudian Pak Suranto menyusulku di kursi belakang. Di tengah ada Pak Edy dan Pak Arif. Pak Aryo menyetir mobil dan sampingnya adalah Pak Marsudi. Kami melaju pukul 09.30 menggunakan inova hitamnya Pak Marsudi. Melintasi ringroad selatan Jogja. Kemudian melewati sekolahku dulu, lalu tibalah di sebuah kampus. ...

Blank

Beberapa hari terakhir ini aku sering ngeblank alias ngehang. Beberapa contoh diantaranya adalah aku kehilangan uangku. Sisa uang operasional KPPS sisa 140.000 saja. Aku terkaget-kaget. Kurang dua ratus ribu inimah. Aku kembali mengingat-ingat pengeluaranku. Aku hanya membeli obat kurang lebih dua ratus ribu rupiah, laundry, bakso, dan sampo. Sampo yang ku pilih ternyata tidak mengurangi kekagetanku.  Tiga puluh lima ribu rupiah untuk sampo berisi 60ml. Gubrakkk. Biasanya aku pakai yang 140ml harganya empat belas ribu saja. Tapi karena aku membeli sampo ukuran 400ml senilai tujuh belas ribu rupiah membuat ketombeku meronta-ronta. Kepalaku jadi gatal sekali. Setelah melihat referensi aku mendapat ilham untuk membeli sampo biru yang isinya 60ml seharga tiga puluh lima ribu rupiah.  Tidak hanya sampai disitu saja. Aku kehilangan alat potong kuku. Sudah hampir seminggu kukuku tidak aku potong. Rasanya tidak nyaman sekali. Biasanya aku memotong kukuku tiga atau empat hari sekali. A...